Mengelola tanggung jawab sebagai Formatur Ketua Umum di Program Studi Perbankan Syariah (HIMPPESA) dan sebagai Runner Up II Duta Wisata Kabupaten Sinjai memang sebuah tantangan. Terkadang ada jadwal yang bersamaan antara organisasi, kuliah dan juga di Duta Wisata tetapi dari sinilah, Siti Yusmawati telah mengembangkan keterampilan manajemen waktu.Sitti Yusmawati, berasal dari Sinjai Timur tepatnya di Desa Lasiai, merupakan buah hati dari pasangan Bapak Muh Yusuf dan Ibu Rahmatia, mahasiswa semester 5 Prodi Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam (FEHI) Universitas Islam Ahmad Dahlan yang kini menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah (HIMPPESA) Periode 2023-2024.Saat diwawancarai oleh tim media sebagai penerima Beasiswa KIP Kuliah Kemenag RI di UIAD, Yusma yang aktif di organisasi Hizbul Wathan dan juga pernah Runner Up Duta Wisata oleh Dinas Pariwisata Sinjai ini menyebut pencapaian tersebut merupakan amanah yang sangat besar bagi dirinya.Beasiswa terbesarnya adalah beasiswa KIP Kuliah Kemenag RI yang ia dapatkan sejak mahasiswa baru yang rencananya akan diterima hingga lulus kuliah. Memang, beasiswa ini adalah bantuan pendidikan yang diberikan agar mahasiswa bisa memanfaatkannya untuk berprestasi.Melalui beasiswa ini, juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk terus berproses. Hal tersebutlah yang juga ikut dirasakan Sitti Yusmawati.“Alhamdulillah saya difasilitasi beasiswa KIP ini dimulai dari saya menjadi mahasiswa baru, saya merasa beasiswa KIP bukan hanya sekedar pendanaan bagi mahasiswa tetapi juga sebagai pendorong moralitas untuk senantiasa berproses,” katanya.Saat ditanyai soal waktu, dirinya mengatakan untuk menyeimbangkan antara ketiganya itu gampang gampang susah, “Karena menjadi penerima Beasiswa KIP itu, nilai IPK dan prestasi lokal maupun nasional harus di prioritaskan, karena itu merupakan salah satu bentuk kontribusi untuk kampus,” kata Yusma.Berawal dari beasiswa, Yusma demikian panggilan akrabnya, menjadi sosok yang terus berproses selama perkuliahan. Termasuk dalam bidang non akademik, di mana ia menjuarai berbagai kompetisi dan tetap aktif berorganisasi sebagai mahasiswa.“Menghadapi tanggung jawab ini memang menantang, tetapi saya melihatnya sebagai kesempatan untuk mengasah keterampilan multitasking, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Saya percaya dengan keseimbangan yang baik, saya dapat memberikan kontribusi maksimal dalam setiap peran yang saya emban,” tambahnya.Dirinya juga menyebut mendapat kendala dalam prosesnya, salah satunya pada persoalan manajemen waktu, “Terkadang saya menghadapi kendala berupa penyesuaian waktu dengan perubahan rencana atau situasi tak terduga. Tetapi dari situ, saya belajar untuk tetap tenang dan mencari solusi secara kreatif, melibatkan tim jika diperlukan,” lanjut Ysuma.Tidak hanya itu mahasiswi Perbankan Syariah ini juga menganggap jika setiap kendala adalah peluang untuk tumbuh, “Saya yakin bahwa dengan menjalani dan mengatasi berbagai tantangan ini, saya menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi situasi serupa di masa depan,” tegasnya.Terkait tips untuk terus semangat berproses dan berprestasi adalah pertama, punya prinsip bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama. Kedua fokus pada tujuan dan visi yang ingin diraih dalam hidup.Ketiga membangun jaringan dan hubungan yang positif dilingkungan sekitar agar hadir memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan. Terakhir, jangan ragu untuk selalu mencoba dan memanfaatkan kesempatan yang ada.